Banyak orang menderita trigger finger (jari dalam posisi tertekuk dan sulit digerakkan). Meski belum diketahui dengan pasti penyebabnya, namun gangguan ini bisa disebabkan oleh kegiatan berulang-ulang dengan intensitas tinggi yang melibatkan jari, misalnya mengetik di keyboard atau ponsel.



            Trigger finger atau dalam bahasa Indonesia diartikan ‘jari pelatuk’ merupakan suatu keadaan dimana jari tangan terkunci dalam posisi tertekuk sehingga jari sama sekali tidak bisa digerakkan atau ‘macet’. Hal yang sama juga dapat terjadi pada jempol atau ibu jari yang disebut trigger thumb. Gejala awalnya dapat berupa kesulitan dalam menekuk ataupun meluruskan jari yang disertai dengan rasa nyeri.

            Para ahli mengatakan, penyebab ‘macet’nya jari terjadi ketika tendon atau jaringan ikat yang terdapat di dalam jari tangan mengalami peradangan dan membengkak. Ketika jari tangan menekuk, tendon yang meradang akan sulit keluar dari selubung (pulley) yang meliputinya karena terjadi penyempitan.

            Jika tendon telah membengkak dan membentuk benjolan, maka tendon akan sulit kembali ke posisinya semula sehingga jari tangan tidak bisa diluruskan. Pembengkakan inilah yang menyebabkan ‘kemacetan’. Sementara dalam keadaan normal, pada saat jari tangan lurus dan menekuk, tendon akan bergerak secara halus ke dalam dan keluar dari selubung.



            Untuk meluruskan jari tangan, penderita harus mendorong daerah yang membengkak ke dalam selubung. Tindakan ini menghasilkan perasaan meletus seperti yang dirasakan ketika menarik pelatuk. Trigger finger bisa di atasi dengan mengurangi aktivitas yang sering melibatkan jari. Untuk kasus trigger finger, sangat disarankan untuk menghindari urut. Karena dengan cara mengurut, hanya dapat memperparah keadaan. Bila keadaan sudah parah, harus segera dioperasi.