Atresia bilier adalah suatu keadaan dimana
saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal dari saluran
empedu di dalam maupun di luar hati. Penyebab terjadinya gangguan ini belum
diketahui dengan pasti. Awalnya yang terjadi adalah sumbatan dari aliran empedu
yang menuju ke usus. Sumbatan itu menyebabkan cairan empedu tidak bisa mengalir
ke usus dan menumpuk di hati. Kondisi ini akan menimbulkan masalah karena sistem
empedu tidak berjalan normal.
Cairan empedu berfungsi membuang limbah metabolic
dari hati dan mengangkut garam empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di
dalam usus halus. Bila saluran itu tersumbat, maka cairan empedu tidak sampai
ke usus melainkan menumpuk di hati. Hal itu akan meracuni hati.
Dampak lainnya bisa berupa gangguan
penglihatan, kulit sensitive, mudah pendarahan pada organ-organ tertentu, dan
lain-lain. Salah satu komponen empedu, yaitu asam empedu, bila tertumpuk dapat
merusak hati. Bila tersebar ke dalam darah dan kulit, akan menyebabkan rasa
gatal. Akibat yang paling ditakuti adalah jika menyebabkan sirosis hati maka
akan terjadi kegagalan hati.
Gejala awal mirip dengan penyakit kuning. Seacara
normal, setiap bayi mempunyai potensi untuk terkena penyakit kuning. Bayi lahir
dengan kulit kekuningan menandakan fungsi hatinya belum bekerja secara optimal.
Penanganannya dapat dilakukan dengan operasi kasai, yaitu menyambung saluran empedu
ke hati dan usus. Namun apabila operasi tidak berhasil, maka penderita harus
mandapat cangkok hati. Operasi akan jauh lebih baik jika dilakukan pada usia
6-8 minggu. Bisa saja operasi dilakukan di atas usia 8 minggu. Hanya saja angka
keberhasilannya semakin kecil karena pada saat itu sudah terjadi penumpukan
asam empedu yang akan merusak hati.
0 Komentar