Tindakan kemoterapi atau radiasi yang dilakukan pada penderita kanker, dapat merusak fungsi organ reproduksi. Keadaan ini membuat mereka yang sudah sembuh akan sulit mendapatkan keturunan. Namun kini dengan teknik fertility preservation (pelestarian fertilisasi), harapan untuk dapat memiliki keturunan masih dapat diupayakan.



Fertility Preservation (FP) adalah upaya untuk membantu pasien kanker tetap bisa memiliki keturunan setelah mendapatkan tindakan kemoterapi atau radiasi. Dalam bidang kedokteran, FP merupakan bidang baru. Tindakan ini dikembangkan tidak hanya untuk membantu pemulihan kesuburan perempuan, tetapi jugadiperuntunkan bagi pria yang akan mendapat kemoterapi atau radiasi akibat kanker.

Beberapa ahli mengatakan bahwa beberapa tindakan medis yang dilakukan selama ini, seperti kemoterapi atau radiasi dapat mengakibatkan gangguan fungsi reproduksi. Akibat gangguan itu, kesempatan pasien tersebut untuk memiliki keturunan menjadi lebih kecil.

 Di samping tidak menghasilkan sel telur, indung telur yang telah rusak karena kemoterapi menyebabkan terjadinya menopause dini. Menopause dini ditandai dengan tidak mendapatkan haid lagi, emosi labil, kulit keriput, gairah seks menurun, muka panas, dan jantung mudah berdebar. Risiko menopause dini akibat kemoterapi atau radiasi lebih besar jika tindakan itu dilakukan para perempuan usia tua.

  Terdapat tiga teknik fertility preservation. Pertama adalah freeze ovarian tissue (pembekuan jaringan ovum). Kedua yaitu oocyte freezing (membekukan sel-sel telur). Dan ketiga dengan cara embryo freezing (membekukan embrio). Dari ketiga teknik tersebut, pilihan yang paling ideal adalah oocyte freezing dan embryo freezing.

    Teknik freeze ovarian tissue memerlukan pembedahan untuk mengangkat jaringan ovarium. Jaringan ovarium tersebut diambil, dibekukan, dan kemudian ditanam kembali saat diperlukan. jaringan yang telah dibekukan tersebut dapat disimpan cukup lama. penelitian menunjukkan bahwa jaringan ovarium dapat bertahan hidup dan bisa ditanam kembali untuk waktu yang terbatas.

   Teknik oocyte freezing adalah dengan membekukan sel-sel telur. Sel tersebut dikeluarkan terlebih dahulu, setelah itu dibekukan. Pada saat diperlukan nanti, sel telur bisa dibuahi. Pengeluaran sel telur itu perlu waktu dua minggu dengan cara merangasang ovarium. Rangsangan dilakukan sejak awal haid. karena itu pasien menginginkan cara ini, maka pengeluaran sel telur perlu segera dilakukan begitu diketahui menderita kanker.

              Sedangkan dengan teknik embryo freezing dilakukan dengan menyimpan sel telur pada suhu tertentu. Pada teknik ini, sel telur dikumpulkan seperti halnya pada proses bayi tabung. Namun sel telur ini perlu dibekukan dulu sebelum dibuahi.
Menjaga kesuburan dapat dilakukan di antaranya dengan asupan nutrisi yang tepat. Pemilihan bahan makanan yang mengandung zat tertentu diketahui dapat memaksimalkan fungsi organ reproduksi. Beberapa makanan berikut mengandung vitamin penting untuk menjaga kesehatan reproduksi.

1.                           Vitamin A, jaringan epitel ditemukan hampir di seluruh permukaan tubuh, termasuk pada organ vital dan rahim. Mengonsumsi vitamin A diketahui mampu memelihara kesehatan jaringan epitel. Vitamin A dapat diperoleh dari telur, keju, hati, mentega, dan wortel.
2.    Vitamin B, kekurangan vitamin B, B2 dan asam folat akan berpengaruh pada kesuburan. Karena itu bagi perempuan yang ingin hamil, dianjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin tersebut. Sumber vitamin B, B2, B6, dan asam folat dapat ditemukan pada daun selada, daging, ayam, ikan, gandum, kacang-kacangan, pisang, dan sayuran hijau.
3.    Vitamin E, vitamin ini menghasilkan antioksidan yang kuat untuk melindungi ovum dari kerusakan. Antioksidan juga dapat menurunkan resiko terhadap kanker serviks. Minyak biji bunga matahari, kacang-kacangan, biji-bijian, dan margarinmerupakan sumber vitamin E,

4.    Mangan, metabolism hormone esterogen pada perempuan tergantung pada nutrisi ini. Oleh sebab itu, kekurangan mangan dapat mengurangi kesuburan pada perempuan.